Anbazhuzang The Dark Knight

 





Masa mudanya yang dipenuhi muwani, ketika seluruh desanya dibakar habis oleh monster ganas bernama Eimut Grakus, makhluk dari dunia bawah yang haus akan darah manusia. Anbazhuzang, satu-satunya yang selamat dari pembantaian itu, tersesat di gurun tandus selama berhari-hari. Dalam keadaan hampir mati, ia diselamatkan oleh seorang pertapa misterius bernama Rusdi Sentolop.


Rusdi Sentolop bukanlah guru biasa. la seorang ahli ilmu hitam yang telah menguasai seni air muwani dan sihir nuwani gelap. Anbazhuzang pun belajar di bawah bimbingannya selama bertahun-tahun, mempelajari cara mengendalikan muwani gelap yang bersemayam dalam dirinya. Sang guru mengajarinya teknik memanipulasi bayangan muwani, memanggil makhluk-makhluk kegelapan, dan menciptakan senjata dari muwani serta dendam.


Selama pelatihan, dendam Anbazhuzang terhadap Eimut Grakus terus berkobar. Pada akhirnya, setelah bertahun-tahun menempa kekuatan dan ilmu hitam, ia memutuskan untuk menghadapi monster yang menghancurkan hidupnya. Dalam pertempuran dahsyat di tengah malam yang diterangi kilatan petir, Anbazhuzang berhasil mengalahkan Eimut Grakus. Namun, kemenangan itu bukan tanpa harga. Saat ia menikam jantung monster itu, kegelapan yang mengelilingi Grakus merasuki tubuhnya, menjadikannya lebih kuat, tetapi juga lebih terkutuk. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai Ksatria Hitam.


Namun, gelar ksatria hanya awal dari kebangkitannya. Dengan kekuatan barunya, Anbazhuzang mulai menaklukkan kerajaan demi kerajaan, memperluas wilayahnya dengan kekejaman dan kegelapan. Di medan perang, ia menjadi legenda menakutkan. Para prajurit lawan gemetar ketakutan setiap kali mendengar namanya. Dan sebelum setiap pertempuran, ia selalu mengirimkan pesan yang sama kepada musuh-musuhnya, "Serlok tak parani," yang artinya, "Aku akan datang mencarimu." Kata-kata itu menjadi kutukan yang membuat lawannya gemetar, tahu bahwa tidak ada tempat aman dari amukan Kaisar Kehitaman.




LihatTutupKomentar